Wisata Istana Kadariyah tergolong peninggalan kesultanan Pontianak yang didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman pada 14 Rejab 1185 H bersamaan 23 Oktober 1771M. Istana Kadariyah ini terletak 4 km dari pusat kota dan terletak di Kampong Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur. Bagi para pembaca, sangat disayangkan jika Anda belum melihat secara langsung indahnya pengalaman berwisata di Istana Kadriyah Pontianak. Penulis menyarankan pembaca untuk sekali-sekali melihat wisata Istana tersebut secara langsung.
Istana ini masih menyimpan berbagai macam jenis peninggalan yang banyak memiliki sejarah, adapun jenis-jenis peninggalan tersebut adalah Singahsana, Kaca Pecah Seribu, Al-Quran tulisan tangan dan salasilah keturunan Sultan Pontianak dari sultan pertama, Sultan Sharif Abddurahman Alkadrie hingga kepada sultan kelapan, Sultan Syarif Hamid Alkadrie yang memerintah pada tahun 1945.
Bagian depan, tengah, dan kiri depan Istana Kadariyah tersebut semua pengunjug dapat melihat meriam kuno buatan Perancis dan Portugis. Selain meriam tersebut, Pegunjung juga dapat melihat anjungan dan sebuah ruangan yang menjorok ke depan yang dulunya digunakan Sultan sebagai tempat peristirahatan atau untuk sekedar menikmati keindahan pemandangan Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Dalam ruangan ini juga terdapat genta yang merupakan sebuah alat untuk penanda adanya marabahaya pada zaman dahulu.
Pada aula utama keraton ini juga terdapat cermin antik dari Perancis yang oleh masyarakat setempat disebut “kaca seribu”. Keraton Kadriah juga masih memiliki koleksi benda- benda bersejarah yang cukup lengkap seperti beragam perhiasan yang digunakan secara turun temurun, benda-benda kuno, barang pecah belah, foto keluarga Sultan dan arca- arca.
0 comments:
Post a Comment