October 2015 ~ BORNEO INFORMASI

300x250 AD TOP

Thursday, 29 October 2015

Tagged under:

Ketupat Kandangan Khas Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Ketupat Kandangan merupakan jenis makanan khas yang hanya ditemui didaerah Kalimantan Selatan, khususnya Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, tepatnya disekitar Daerah Sungai Raya dan Parincahan. Kuliner ini terdiri dari Ketupat, Kuat Ketupat dan sambal acan (terasi). Bagi Anda para pengemara Kuliner, Ketupat Kandangan bias menjadi santapan terbaik untuk konsumen yang mencintai masakan khas Kalimantan Selatan.

Ketupat Kandangan Khas Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Perbedaan Ketupat Kandangan ini terletak pada isi pada ketupat tersebut atau nasinya tidak menyatu melainkan memisah atau purai layaknya seperti nasi biasa. Sedangkan gulainya terbuat dari Santan Kelapa lalu dimasak dengan rempah-rempah tertentu seperti bawang merah dan bawang putih, jahe, kemiri, kunyit, serai, lengkuas dan rempah lainnya.

Setelah Santan mendidih, dimasukanlah jenis ikan tertentu (ikan gabus atau toman), ataupun ayam yang terlebih dahulu diasap. Untuk pembuatan sambal terasi sama pada umumnya,tetapi lebih banyak cabai merahnya. Selain hal yang sisebutkan, cara memakannya juga cukup unik karena hanya menggunakan tangan. Ketupat Kandangan langsung diremas-remas bersama kuah sebelum dikonsumsi. Rasanya yang luar biasa bisa membuat Anda menjadi ketagihan ketikan mencicipinya.
Tagged under:

Wisata Islami Masjid Islamic Center Kota Samarinda

Islamic Center merupakan tempat ibadah bagi umat muslim yang terletak di Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Islamic Center ini dibangun pada tahun 2001 dan diresmikan pada tahun 2008, Masjid Islamic Center menjadi salah satu tempat wisata religi yang paling banyak dikunjungi oleh umat muslim di Kota Samarinda.

Wisata Islami Masjid Islamic Center Kota Samarinda

Arsitektur masjid ini terinspirasi dari Hagia Sophia di Turki. Kubah besarnya yang bermotif yang unik hasil inspirasi terhadap arsistek tersebut. Masjid ini memiliki satu menara utama setinggi 99 meter yang disesuaikan dengan asmaul husna. Selain itu, Islamic Center juga memiliki enam menara dengan ukuran lebih pendek yang melambangkan rukun iman. Jumlah anak tangga menuju ke lantai utama masjid berjumlah 33 buah yang menunjukan bahwa jumlah tangga tersebut sama dengan jumlah butiran tasbih.


Tak hanya menjadi rumah ibadah, masjid Islamic Center ini telah lama menjadi tempat wisata. Banyak pengunjung dari luar Kota Samarinda yang datang untuk melihat kemegahan masjid ini. Ketika malam hari, Masjid Islamic Center di Kota Samarinda terlihat sangat cantik dari kejauhan dengan latar Sungai Mahakam. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjungnya yang menyebabkan masjid ini selalu ramai dikunjungi.
Tagged under:

Pulau Beras Basah Wisata Alam Desa Bontang

Pulau Beras Basah merupakan sebuah wisata alam yang berada di daerah Bontang, Kalimantan Timur, tepatnya di bagian selat Makasar. Untuk mengunjungi kawasan wisata alam Pulau Beras ini dibutuhkan waktu perjalanan sekitar 3 jam dari Kota Samarinda. Lamanya perjalanan akan terbayarkan saat Anda melihat sendiri keindahan Pulau Beras Basah.

Pulau Beras Basah Wisata Alam Desa Bontang

Pemandangan pasir putih dan air jernih kebiruan akan membuat Anda melupakan perjalanan panjang menuju ke sini. Anda juga akan disambut oleh sebuah mercusuar tinggi yang sudah tak terpakai. Keindahan pulau ini tak hanya sebatas pasir putih dan panorama pantainya, alam bawah laut Pulau Beras Basah tak bisa dilewatkan. Wisata alam Pulau Beras Basah ini mampu membius pengunjung yang datang dengan menggunakan keindahan alam yang dimilikinya.


Bagi pengunjung yang bingung untuk mengisi liburan, Pulau Beras Basah bisa menjadi pilihan terbaik Anda bersama keluarga. Wisata alam Pulau Beras Basah ini memiliki daya Tarik tersendiri bagi pencinta pemandangan laut yang segar. Penulis percaya bahwa Anda tidak akan menyesal untuk berlibur bersama teman atau keluarga di Pulau Beras Basah ini.
Tagged under:

Air Terjun Panayar Kecamatan Aranio

Air Terjun Panayar Merupakan wisata alam yang terletak di Desa Artain Kecamatan Aranio. Air Terjun Panayar ini dapat ditempuh dengan perjalanan dari Kota Martapura yang jaraknya kurang lebih 30 Km. Jika ditempuh dengan kendaraan roda dua atau empat sekitar 30 menit. Setelah itu dilanjutkan dengan memakai transportasi air perahu mesin atau kelotok kira-kira dua jam.

Air Terjun Panayar Kecamatan Aranio

Tiba di Desa Artain perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak dengan waktu empat jam. Bentuknya laksana ipas terkembang, mengalir bening dan dingin diantara bebatuan alam disertai keindahan flora dan fauna. Perjalanan anda yang cukup melelahkan akan segera hilang seiring jatuhnya gemuruh air yang dimuntahkan dari ketinggian yang mencapai 12 meter.

Tidak lupa keindahan bebatuan yang terkikis air menciptakan bentuk yang indah di air terjun Pananyar ini. Maka tidak berlebihan jika Air Terjun Panayar dijuluki sebagai surga tersembunyi Kalimantan Selatan. surga tersembunyi di Kalimantan Selatan, Air Terjun Panayar. Wisata alam ini pantas dijuluki demikian karena keindahannya yang jarang terjamah karena sulitnya menuju ke lokasi. Air Terjun Panayar terletak di Desa Artain, Kecamatan Aranio.
Tagged under:

Bubur Pedas Sebagai Khas Kabupaten Sambas

Bubur pedas merupakan makanan tradisional khas Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Bubur pedas terbuat dari berbagai jenis sayuran yang diracik bersamaan dalam satu tempat khusus. Bubur Pedas juga identik dengan menggukan cabe sebagai media pemberi rasa pedas pada masakan tersebut. Proses perapian disertai dengan penaburan bumbu masakan tradisional yang sudah menjadi ciri khas dari makanan Bubur Pedas tersebut.

Bubur Pedas Khas Kabupaten Sambas

Bubur Pedas ini identik dengan pemberian daun kesum oleh masyarakat yang sering membuatnya. Bubur Pedas membeikan sensari yang luar biasa bagi pencinta kuliner Indonesia. Bubur Pedas sudah menjadi sasaran utama dalam berbagai kegiatan besar pada sebagian masyarakat Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Sambas. Untuk dapat menikmati makanan Bubur Pedas khas Kabupaten Sambas ini, konsumen cukup membayar dengan harga 8.000 hingga 15.000.

Gabungan sayur yang berbagai jenis dan kuah yang begitu kental cokelat ini membuat konsumen lebih tertarik untuk mencicipi bubur pedas tersebut. Rasa pedas yang digunakan dalam pembuatan Bubur Pedas ini dapat disesuaikan dengan selera konsumen. Bagi pencinta kuliner, Bubur Pedas akan memberikan sensasi tersendiri bagi konsumennya.

Wednesday, 28 October 2015

Tagged under:

Kerupuk Basah Khas Kabupaten Kapuas Hulu

Kerupuk basah merupakan makanan khas daerah kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang terbuat dari adonan tepung kanji dan campuran daging ikan air tawar. Adapun jenis ikan yang digunakan berupa ikan tawar yang banyak ditemukan diperairan Kalimantan Barat, khususnya di daerah Kapuas Hulu. Jenis ikan yang biasanya digunakan oleh masyarakat kabupaten Kapuas Hulu sebagai bahan dasar pembuatan Kerupuk Basah ini adalah ikan belida (Notopetruschitala H.B). Kerupuk Basah termasuk memang salah satu olahan makanan yang menggunakan ikan belida sebagai bahan utamanya, namun bukan hanya ikan belida yang dapat digunakan ikan air tawar lainnya juga dapat digunakan, seperti ikan bawal, ikan tenggiri dan ikan lainnya.

Kerupuk Basah Khas Kabupaten Kapuas Hulu

Kerupuk Basah atau Temet sangat digemari masyarakat Kalimantan Barat, khususnya masyarakat di daerah Kapuas Hulu, hal ini dikarenakan Temet memiliki cita rasa yang khas dan berasal dari ikan air tawar. Produk olahan Kerupuk Basah merupakan salah satu produk makanan daerah yang memiliki banyak keunggulan, diantaranya cita rasa dan khasiat yang terkandung didalamnya. Rasa ikannya yang sangat terasa seperti daging segar. Tekstrurnya yang lembut dan kenyal membuat Kerupuk Basah enak untuk dikonsumsi oleh Konsumen.

Bagi pembaca yang ingin merasakan enaknya rasa Kerupuk Basah atau Temet ini, tidak ada salahnya Anda merasakan makanan kuliler khas Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat ini. Harga yang dikeluarkan untuk memperolah 1 batang Kerupuk Basah adalah sekitar 10.000 hingga 15.000. Untuk mengkonsumsi Kerupuk Basah biasanya konsumen langsung digoreng dan dimakan dengan menggunakan sambal cabe merah. Selain digoreng, makanan khas Kabupaten Kapuas Hulu ini juga bias dikonsumsi dalam bentuk makanan lain, sesuai dengan selera konsumen.
Tagged under:

Wisata Alam Pulau Sawi Kabupaten Ketapang

Pulau Sawi merupakan sebuah wisata alam yang terdapat di daerah Kendawangan Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Pulau Sawi memiliki pemandangan alam yang indah ditambah pemandangan laut yang indah pula. Sejak tahun 2009, Kabupaten Ketapang mulai membenahi obyek wisata Pulau Sawi tersebut dengan menjadikannya sebagai obyek pariwisata di Ketapang, Kalimantan Barat.
Wisata Alam Pulau Sawi Kabupaten Ketapang

Pulau yang dihuni oleh sekitar 20 kepala rumah tangga. Komunitas masyarakat Pulau Sawi umumnya bekerja sebagai nelayan dan memancing. Kadang-kadang mereka mencari mutiara laut. Pengunjung yang datang dapat menikmati pemandangan yang menakjubkan, seperti pasir putih yang terletak di sepanjang pantai, kehidupan biota laut, dan tradisi lokal. Air laut yang jernih layaknya kristal, sehingga membuat kehidupan tanaman dan hewan di bawah permukaan laut tampak terlihat jelas.
Biota laut di Kepulauan ini adalah rumput laut, udang kipas, kepiting raja, penyu belimbing, penyu sisik, penyu hijau, mutiara, dan beberapa jenis ikan. Selain menikmati pemandangan alam yang eksotis, pengunjung juga dapat melakukan berbagai kegiatan wisata alam seperti berkemah, lintas alam untuk menjelajahi pulau, menyelam, berenang, atau memancing. Bagi pengunjung yang ingin menikmati pemandangan Wisata Alam Pulau Sawi silahkan datang ke Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Tagged under:

Taman Nasional Danau Sentarum Kabupaten Kapuas Hulu

Taman Nasional Danau Sentarum merupakan kawasan wisata alam yang berada di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Secara administrasi kawasan wisata alam Danau Sentarum termasuk dalam tujuh Kecamatan yaitu Kecamatan Batang Lupar, Badau, Embau, Bunut Hilir, Suhaid, Selimbau dan Semitau.

Taman Nasional Danau Sentarum Kabupaten Kapuas Hulu

Danau Sentarum sebagai danau musiman yang berada pada sebelah cekungan sungai Kapuas, yaitu sekitar 700 km dari muara yang menuju laut Cina Selatan Kalimantan Barat. Hanya dibatasi oleh bukit-bukit dan dataran tinggi yang mengelilinginya, Danau Sentarum menjadi lokasi daerah tangkapan air dan sekaligus sebagai pengatur tata air bagi sebagian besar daerah aliran Sungai Kapuas di Kabupaten Kapuas Hulu.

Perairan pada Wisata Alam Danau Sentarum berasal dari danau air tawar dan hutan yang tergenang. Kondisi ini menjadikan Danau Sentarum memiliki air yang bewarna hitam kemerah-merahan, hal ini dikarenakan air tersebut mengandung tannin yang berasal dari hutan gambut di sekitarnya.
Tagged under:

Wisata Lawang Kuari Kabupaten Sekadau

Lawang Kuari merupakan objek wisata yang bersal dari peninggalan kerajaan Kabupaten Sekadau pada jaman dahulu. Objek Wisata Lawang Kuari terletak di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Secara spesifik lokasi wisata ini berlokasi di seberang Kota Sekadau.

Jarak tempuh yang diperlukan untuk mencapai lokasi wisata adalah sekitar 100 meter dari Kota Sekadau. Sedangkan jenis transfortasi yang bisa digunakan hanyalah sampan, hal ini dikarenakan belum ada akses daratan berupa jembatan yang bisa digunakan untuk menyeberang dari Kota Sekadau tersebut.
Objek Wisata Lawang Kuari tergolong jenis objek wisata yang dilindungi dan tetap dilestarikan oleh pemerintah Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Wisata Lawang Kuari bisa pengunjung jadikan sebagai tempat berfoto-foto dan sebagai tempat menambah wawasan tentang berbagai pengetahuan yang ingin diperoleh dari wisata Lawang Kuari tersebut. 

Wisata Lawang Kuari Kabupaten Sekadau

Wisata ini banyak memiliki cerita yang menarik untuk pengunjung ketahui dari masyarakat sekitar, banyak informasi yang mampu membuat pengunjung menjadi terkagum-kagum ketikan mendengarnya. Bagi pembaca yang belum pernah menikmati wisata Lawang Kuari ini, pengnjung bisa gunakan kesempatan liburan akhir pekan Anda bersama teman atau keluarga untuk mengunjunginya di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat.
Tagged under:

Wisata Alam Batu Jato Kabupaten Sekadau

Batu Jato atau yang dikenal masyarakat Kabupaten Sekadau dengan sebutan Batu Joto merupakan sebuah wisata alam berupa riam sungai yang banyak terdapat bebatuan besar yang tersusun secara aca. Wisata Alam Batu Jato berasal dari legenda yang menyebutkan bahwa salah satu batu besar yang terdapat di wilayah wisata tersebut merupakan batu yang muncul akibat jatuh. Legenda lanjutan yang mengatakan bahwa batu tersebut berasal dari Pulau Jawa, jatuhnya batu tepat di lokasi riam sungai ini akibat lemparan dari Ksatria Kerajaan Majapahit bernama Gajah Mada.

Wisata Alam Batu Jato Kabupaten Sekadau

Wisata Batu Jato atau Batu Joto ini selalu menjadi target kunjungan wisata bagi masyarakat sekitar Kabupaten Sekadau maupun pengunjung dari luar Kabupaten Sekadau pada kegiatan hari-hari raya nasional. Wisata Alam Batu Jato ini menawarkan sensasi alam yang masih alami dengan aliran air yang jernih menjadikan pengunjung tidak mampu mengelak untuk tidak mandi bersama-sama dengan pengunjung lain.

Batu Jato/ Joto terletak di desa Pantok, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Jarak tempuh dari Kota Kecamatan Nanga Taman untuk menuju lokasi Wisata Alam Batu Joto atau Batu Jato ini adalah sekitar 35 menit dengan akses jalan kecit. Jenis transfortasi yang bisa digunakan adalah berupa sepeda dan sepeda motor dengan biaya hanya 15.000 untuk 1 sepeda motor.

Tuesday, 27 October 2015

Tagged under:

Pusat Souvenir Pontianak Kalimantan Barat


Pusat Souvenir Pontianak atau yang biasa dikenal dengan sebutan PSP merupakan pasar khusus untuk penjualan berbagai souvenir khas Kalimantan Barat. Pengunjung Provinsi Kalimantan Barat atau orang Kalimantan Barat yang ingin mencari berbagai souvenir tentunya sangat memerlukan tempat tersebut guna memenuhi kebutuhannya.

Pusat Souvenir Pontianak Kalimantan Barat

PSP menyediakan berbagai kebutuhan souvenir yang khas dari Kalimantan Barat untuk para pengunjung. PSP berjarak 50 meter dari Mall Matahari Pontianak, letaknya yang strategis ini menjadikan PSP sebagai pasar yang selalu ramai dikunjungi konsumen dari Kota Pontianak, Provinsi luar Pontianak, maupun dari luar Indonesia. 

Souvenir yang terdapat di PSP merupakan hasil kerja keras seniman-seniman tradisional di Kalimantan barat. Harga yang ditawarkan untuk memperoleh souvenir cukup murah, tergantung dengan kualitas dan ukuran serta model souvenir yang dibeli pengunjung.
Tagged under:

Wisata Moseum Nasional Kalimantan Barat

Museum Nasional Kalimantan Barat merupakan sebuha museum yang terdapat di Jalan Ahmad Yani, Pontianak. Museum Kalimantan Barat ini banyak menyimpan berbagai reflika benda pusaka khas Kalimantan Barat. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang menjadikan Museum Kalimantan Barat ini sebagai tempat wisata dalam menambahan pengetahuan tentang peninggalan-peninggalan khas Kalimantan Barat.


Wisata Moseum Nasional Kalimantan Barat

Moseum Kalimantan Barat ini sering menjadi tempat kunjungan organisasi, instansi tertentu dalam berbagai kegiatannya. Bagi pengunjung yang ingin mengatahui lebih lanjut tentang apa saja peninggalan khas Kalimantan Barat yang terdapat di Museum, silahkan untuk menjadikan Museum Kalimantan Barat sebagai tempat liburan akhir pekan Anda bersama keluarga atau sahabat. 

Pengunjung yang hanya ingin menikmati keindahan peninggalan khas Kalimantan Barat pada bagian bawah museum tidak dikenakan biaya, tetapi untuk melihat berbagai peninggalan lainya yang terdapat di bagian atas, pengunjung hanya dikenakan biaya masuk sebesar 700 rupiah untuk pelajar dan untuk umum sebesar 1.000 rupiah setiap 1 orang pengunjung.
Tagged under:

Wisata Alam Pulau Lemukutan Bengkayang

Pulau Lemukutan adalah sebuah pulau yang terletak di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Pulau ini merupakan pulau terbesar di kabupaten tersebut. Pulau ini berjarak tempuh sekitar 158 km dari Kota Pontianak. Secara geografis, pulau ini dikelilingi oleh lautan, dengan jarak pantai ke lautan yang cukup dekat. Wilayah dataran dengan luas 12.520 Ha didominasi oleh bukit-bukit kecil, bebatuan besar dan kecil. Keadaan geografi tersebut mendukung keadaan demografis penduduk yang menempati pulau tersebut.

Wisata Alam Pulau Lemukutan Bengkayang

Pulau Lemukutan memiliki pemandangan tengah laut yang indah untuk dinikmati oleh pengunjungnya. Selain pemandangan tangah laut, Pulau Lemukutan juga memiliki pemandangan bawah laut yang sangat menakjubkan. Kondisi ini menjadikan Pulau Lemukutan termasuk dalam lokasi wisata alam di Kalimantan Barat yang banyak diminati oleh banyak kalangan.

Biaya yang digunakan untuk menikmati indahnya wisata alam Pulau Lemukutan adalah sekitar 150.000. Jenis transfortasi yang digunakan untuk menuju pulau dari pelabuhan adalah kapal angkutan penumpang Pulau Lemukutan. Kapal ini hanya mengangkut penumpang 1 kali pulang dan pergi dari Pulau Lemukutan ke pelabuhan Telok Suak atau sebaliknya.

Pulau Lemukutan terdiri atas tujuh wilayah bagian kelompok masyarakat, yaitu Telok Melanau, Telok Cine, Telok Besar, Telok Surau, Palembang, dan Merohom. Secara umum, masyarakat yang tinggal di Pulau Lemukutan bekerja sebagai nelayan dengan memanfaatkan potensi lautan yang mengelilingi pulau ini. Potensi hasil laut terutama ikan yang ada di laut pulau Lemukutan pun sangat besar.

Tagged under:

Wisata Alam Bukit Kelam Kabupaten Sintang

Bukit Kelam merupakan salah satu wisata alam yang sangat populer di Kabupaten Sintang. Bukit Kelam tergolong wisata alam yang memacu adrenalin bagi para pengunjung yang memiliki kegemaran untuk memanjat bukit atau menikmati pemandangan dari ketinggian bukit tertentu. Wisata Alam Bukit Kelam sering menjadi sasaran utama bagi masyarakat Kabupaten Sintang maupun pengunjung dari luar Kabupaten Sintang. Jarak temput yang diperlukan untuk mencapai Wisata Alam Bukit Kelam adalah sekitar 26 Km dengan waktu tempuh selama 48 menit.

Wisata Alam Bukit Kelam Kabupaten Sintang

Untuk menikmati wisata ini, pengunjung yang berada di Kabupaten Sintang secara umum hanya mengeluarkan biaya sebanyak 30.000. Bagi pengunjung yang ingin menikmati Wisata Alam Bukit Kelam silahkan berkunjung ke Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Pengunjung yang berada di atas puncak bukit kelam akan dimanjakan oleh pemandangan alam Kabupaten Sintang yang luar biasa indah. 

Sebelum mencapai puncak bukit, pengunjung dituntut untuk menaiki tangga besi dan juga tangga batu yang terdapat di sepanjang jalan menuju puncak bukit tersebut. Waktu yang diperlukan oleh pendaki untuk mencapai puncak Bukit Kelam tersebut secara rata-rata adalah sekitar 2 jam.

Wisata Alam Bukit Kelam Kabupaten Sintang



Tagged under:

Wisata Alam Pasir Panjang Singkawang

Pasir Panjang merupakan sebuah tempat wisata alam yang terdapat di Kota Singkawang, Kalimantan barat. Wisata Alam Pasir Panjang termasuk lokasi pantai yang memiliki pantai pasir yang terpanjang sebagai tempat wisata di Singkawang, Kalimantan Barat. Pasir Panjang sering dijadikan sasaran utama bagi keluarga yang ingin menikmati liburan pada akhir pekan.

Wisata Alam Pasir Panjang Singkawang

Jarak tempuh dari Kota Pontianak menuju Wisata Pasir Panjang sekitar 143 Km dengan waktu tempuh sekitar 2 jam 45 menit. Transfortasi yang digunakan dapat berupa sepeda motor dan mobil dengan kondisi jalan yang full aspal. Biaya yang diperlukan untuk menuju Wisata Pasir Panjang dari Pontianak adalah sekitar 100.000 untuk 1 sepeda motor. Biaya tersebut sudah termasuk biaya bensin dan tiket masuk, serta biaya belanja di dalam area Pasir Panjang tersebut.

Pasir panjang memberikan sensasi yang luar biasa bagi pencinta pemandangan pesisir laut. Wisatawan dalam negeri maupun mancanegara setiap akhir pekan selalu turut meramaikan wisata Pasir Pajang tersebut.
Tagged under:

Wisata Istana Karton Kadariyah Pontianak

Wisata Istana Kadariyah tergolong peninggalan kesultanan Pontianak yang didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman pada 14 Rejab 1185 H bersamaan 23 Oktober 1771M. Istana Kadariyah ini terletak 4 km dari pusat kota dan terletak di Kampong Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur. Bagi para pembaca, sangat disayangkan jika Anda belum melihat secara langsung indahnya pengalaman berwisata di Istana Kadriyah Pontianak. Penulis menyarankan pembaca untuk sekali-sekali melihat wisata Istana tersebut secara langsung.

Istana ini masih menyimpan berbagai macam jenis peninggalan yang banyak memiliki sejarah, adapun jenis-jenis peninggalan tersebut adalah Singahsana, Kaca Pecah Seribu, Al-Quran tulisan tangan dan salasilah keturunan Sultan Pontianak dari sultan pertama, Sultan Sharif Abddurahman Alkadrie hingga kepada sultan kelapan, Sultan Syarif Hamid Alkadrie yang memerintah pada tahun 1945.


Wisata Istana Karton Kadariyah Pontianak


Bagian depan, tengah,  dan kiri depan Istana Kadariyah tersebut semua pengunjug dapat melihat meriam kuno buatan Perancis dan Portugis. Selain meriam tersebut, Pegunjung juga dapat melihat anjungan dan sebuah ruangan yang menjorok ke depan yang dulunya digunakan Sultan sebagai tempat peristirahatan atau untuk sekedar menikmati keindahan pemandangan Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Dalam ruangan ini juga terdapat genta yang merupakan sebuah alat untuk penanda adanya marabahaya pada zaman dahulu.


Pada aula utama keraton ini juga terdapat cermin antik dari Perancis yang oleh masyarakat setempat disebut “kaca seribu”. Keraton Kadriah juga masih memiliki koleksi benda- benda bersejarah yang cukup lengkap seperti beragam perhiasan yang digunakan secara turun temurun, benda-benda kuno, barang pecah belah, foto keluarga Sultan dan arca- arca.
Tagged under:

Taman Alun-alun Kapuas (Korem) Pontianak

Taman Alun-alun Kapuas satu di antara tempat wisata yang ada di kota pontianak. Taman Alun-alun Kapuas terletak Jalan Rahadi Usman atau di depan kantor Walikota Pontianak dan sudah cukup populer di wilayah kota Pontianak. Alun-Alun Kapuas ini berada dipinggir tepian Sungai Kapuas yang membuatnya memiliki air mancur disamping replika Tugu Khatulistiwa.

Taman Alun-alun Kapuas (Korem) Pontianak

Luas Taman Alun-alun Kapuas dibangun sudah sejak zaman dulu, namun renovasi dilakukan pada tahun 1999. Saat ini pemerintah kota Pontianak terus melakukan pembenahan agar Taman Alun-Alun Kapuas dapat memberikan kenyaman bagi pengunjung. Satu diantaranya penyediaan tempat sampah, pos pengamanan dan pemasangan CCTV. Selain itu, pada taman ini para pedagang yang bukan pedagang kuliner tidak diperkenankan berjualan. Tujuan dari pelarangan tersebut agar taman dapat tertata dengan rapi dan dapat memberikan kenyaman bagi pengunjung. Karena taman ini merupakan tempat wisata keluarga dan pedagang yang berjualan khusus pedagang kuliner saja.

Taman Alun Alun Kapuas Pontianak – Belum lengkap rasanya menginjakkan kaki di kota Pontianak kalau belum mampir disini. Salah satu tongkrongan favorit masyarakat Pontianak menjelang senja hingga tengah malam di pinggiran sungai kapuas. Foto di ambil jam 18.00 Wib di hari berbeda. Apabila mengunjungi taman Alun-Alun Kapuas pada sore hari, maka pengunjung dapat merasakan lembutnya hembusan angin dari Sungai Kapuas. Selain dapat menikmati terbenamnya matahari, pengunjung juga dapat melihat aktivitas di sekitar Sungai Kapuas.
Tagged under:

Wisata Islami Masjid Mujahidin Pontianak

Nama Mujahidin dipilih untuk nama yayasan dan nama masjid yang dirintis tersebut diusulkan oleh Achmad Mawardi Djafar, dengan pemikiran mengabadikan perjuangan kaum muslim dalam kancah kolektif mempersembahkan kemerdekaan Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat. Mujahidin sebagai monumen perjuangan ummat dan para penggagas yayasan ini sendiri notabene adalah pelaku sejarah di daerah ini, khususnya Achmad Mawardi Djafar dan H Achmad Manshur Thahir. Setelah terbentuknya yayasan tersebut, tidklah berarti segala kesulitan teratasi dalam rangka membangun masjid yang diidamkan. Sebab, membangun masjid modern untuk ukuran zamannya di Pontianak ketika itu, bukan perkara yang mudah. Berbagai usaha segera dijalankan. Dengan faktor minimnya pendanaan, hingga dari waktu ke waktu, masjid yang digagas inipun belum juga kunjung didirikan. Namun, Yayasan Mujahidin berusaha semaksimal mungkin sesuai tujuan semulanya.


Wisata Islami Masjid Mujahidin Pontianak

Perjalanan waktu, delapan tahun kemudian, pada 7 September 1961, diadakan pembaharuan kepengurusan Yayasan Mujahidin. Ini dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian tujuan semula, membangun masjid modern di tengah Kota Pontianak. Dalam kepengurusan yang diperbaharui itu, terdiri dari tiga Penasehat: Pangdam XII Tanjungpura Brigjen Soedarmo, Wakil Gubernur Kalimantan Barat Letkol Iwan Soepardi dan Walikota Kepala Daerah Kotapraja Pontianak HA Muis Amin. Komisi Pengawas masing-masing Raden Djenal Asikin Joedadibrata, Mohammad Akib dan H Abdussjukur Ketua DPR Daswati II Kalimantan Barat. Badan Pengurus masing-masing Ketua Umum H Achmad Manshur Thahir, Ketua I Andi Odang, Ketua II Ardan, Sekretaris I Muzani A Rani, Sekretaris II Achmad Mawardi Djafar, Bendahara I Merah Kesuma Indra Mahjudin dan Bendahara II Hasnul Kabri. Anggota terdiri dari Burhanuddin, Mohamad Saad Karim, HM Saleh HA Thalib, Andi Jusuf, Saiyan Tiong, M Soedarjo, Aliaswat Saleh dan Mohamad H Husein.

Selanjutnya, ketika Gubernur Kalimantan Barat dijabat Kol Kadarusno, kepengurusan yayasan mengalami perubahan untuk kedua kalinya. Dua orang tokoh pemuka masyarakat muslim Kalimantan Barat, Achmad Mawardi Djafar dan A Muin Idris, diberi mandat oleh yayasan pada 18 Januari 1975 untuk mewakili Yayasan Mujahidin untuk melakukan pembaharuan kepengurusan serta mempertegas maksud dan tujuan dari yayasan ini. Maka, pada Kamis 29 Februari 1975, dengan Akta Nomor 40 Notaris Mohamad Damiri di Pontianak, terbit Akta Perubahan Yayasan Mujahidin. Dan di bawah kepemimpinan Gubernur Kadarusno pada waktu silam, maka pembangunan wujud fisik masjid dilaksanakan secara intensif.
Tagged under:

Agro Wisata Aloe Vera Center Pontianak

Aloe Vera Center merupakan sebuah daerah yang khusus untuk melakukan pertanian terhadap tanaman lidah buaya. Kawasan Agro Wisata Aloe Vera Center terletak di Jalan Budi Utomo, Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dengan jarak tempuh kurang lebih sekitar 8,5 Km dari pusat Kota Pontianak (PCC). Kota Pontianak yang memiliki struktur tanah gambut (pH tanah asam) menyebabkan suburnya pertumbuhan tanaman lidah buaya. Potensi ini dimanfaatkan dengan mendirikan kawasan agro wisata Aloe Vera Center yang terkenal di kalangan masyarakat serta wisatawan lokal maupun mancanegara.


Agro Wisata Aloe Vera Center Pontianak


Pengunjung yang memasuki wilayah ini akan dapat mencicipi produk minuman lidah buaya yang masih segar ataupun menjadikannya sebagai oleh-oleh khas Pontianak. Bagi pengunjung yang masih bingung untuk mengisi jadwal liburan di Pontianak, penulis sarankan untuk memanjakan diri di Taman Agro Wisata Aloe Vera Center Pontianak.

Selain itu, pengunjung juga bisa melihat sendiri bagaimana tanaman Aloe vera tersebut diolah secara higienis dengan memanfaatkan teknologi tepat guna menjadi tepung dan bermacam-macam jenis makanan khas berupa dodol, jelly, cokelat, minuman sari lidah buaya, teh dan berbagai macam jenis kuliner khas lainnya. Produk olahan dari industri ini telah diekspor ke beberapa negara tetangga, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. Aloe Vera Center Pontianak juga menerima kunjungan industri/edukasi rombongan dari berbagai komunitas maupun instansi, baik sekolah, pemerintah maupun swasta.

Tagged under:

Wisata Monument Tugu Khatulistiwa Pontianak

Tugu Khatulistiwa merupakan sebuah bentuk monumen yang menunjukkan garis imajiner Khatulistiwa pada kota Pontianak. Tugu Khatulistiwa berlokasi di Jalan Trans Khatulistiwa, Kelurahan Siantan, Kecamatan Pontianak Utara, Provinsi Kalimantan Barat. Tugu ini biasa disebut monument khatulistiwa yang berada sekitar 5 Km dari pusat Kota Pontianak (Pontianak Convention Center). Monumen Tugu Khatulistiwa menjadi salah satu ikon wisata Kota Pontianak dan seringkali dikunjungi masyarakat maupun wisatawan, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. 

Wisata Monument Tugu Khatulistiwa Pontianak


Bagi pembaca yang ingin mengunjungi Tugu Khatulistiwa, Anda akan merasakan sensasi yang sebenarnya. Penulis menyayangkan bagi pembaca yang belum pernah menikmati indahnya sensasi di Tugu Khatulistiwa Pontianak. Secara historis, Tugu Khatulistiwa pertama dibangun pada tahun 1928 bersamaan dengan sebuah ekspedisi Internasional yang dipimpin oleh seorang ahli geografi berkebangsaan Belanda. Tujuan dari pembangunan tugu ini adalah untuk menentukan garis imajiner Khatulistiwa. Saat itu, bangunannya masih sederhana, yakni berbentuk tonggak dengan anak panah. Tahun 1930, Tugu tersebut disempurnakan dengan menambahkan lingkaran pada anak panah pada bagian atas monument. 

Penyempurnaan selanjutnya dilakukan pada tahun 1938 oleh arsitek Silaban. Baru pada tahun 1990, Pemerintah Daerah Kota Pontianak membangun sebuah kubah. Kawasan Tugu Khatulistiwa diresmikan pada tanggal 21 September 1991. Selanjutnya, pada bulan Maret tahun 2005, sebuah tim dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengkoreksi lokasi titik nol garis Khatulistiwa. Setelah melalui serangkaian pengkajian yang mendalam, tim dari BPPT menyimpulkan bahwa posisi 0 derajat, 0 menit, dan 0 detiknya ternyata berada sekitar 117 meter ke arah Sungai Kapuas dari lokasi tugu yang ada saat sekarang.